Kamis, 20 April 2017

Perlengkapan Kerja Standar dan Alat Pelindung Diri

Image result for Perlengkapan Kerja Standar dan Alat Pelindung Diri

Dalam kegiatan praktikum di bengkel/workshop atau sistem produksi di industri, perlengkapan merupakan salah satu komponen kunci keberhasilan produktivatitas kerja, keselamatan kerja dan product yang penuhi standard. Perlengkapan disebut terkait dengan dua hal yaitu perlengkapan yang segera dengan product dan perlengkapan yang diperlukan membuat perlindungan pekerja dari kecelakaan yg tidak diinginkan. Jadi sifatnya perlengkapan itu sebagai penunjang.

Didalam bab ini akan dibicarakan beberapa alat keamanan yang diperlukan pada saat bekerja, terlebih alat-alat pelindung tubuh, pelindung pada mesin, pengamanan arus listrik, alat pengamanan ruang dan beberapa gejala kebakaran dan mengangkat benda berat. Tubuh kita terbagi dalam bagian-bagian, semua itu harus terlindung di waktu tengah melakukan pekerjaan. Alat-alat pelindung bagian tubuh itu yaitu seperti berikut :

1. Alat Pelindung Mata 

Mata harus terlindung dari panas, cahaya yang menyilaukan serta dari debu. Kelengkapan lensa untuk pengelasan dengan gas dan untuk melakukan pemotongan janganlah dibiasakan digunakan untuk pengelasan lengkung atau busur, karena lensa untuk mengelas lengkung sudah disiapkan sendiri.

Kaca mata debu adalah sebuah alat pelindung mata agar mata tidak kemasukan debu atau bram (tatal) terlebih pada saat pelaksanaan menggerinda, memahat dan sebagainya. Bagian dari kaca mata debu adalah :
a. Ventilasi pada segi kaca pelindung
b. Lensa yang bisa diganti dengan mudah
c. Bingkai yang kenyal dan tahan panas yang mengasyikkan dalam penggunaan
d. Keping plindung dan pengikat kepala yang bisa distel
e. Lensa

Salah satu contoh kacamata misalnya digunakan oleh salah seseorang yang tengah mengasah pada mesin gerinda. Selain pada mesin tersebut ada kaca pengaman, untuk lebih terjamin keamanannya digunakan juga kaca mata debu.

Kaca mata las dapat dibedakan terlebih pada kacanya, pada kaca mata untuk pekerjaan las asetelin dan kaca mata untuk pekerjaan las listrik. Kaca mata untuk pekerjaan las listrik lebih gelap dari pada kaca untuk pelaksanaan las asetelin. Bentuk kaca mata las asetelin sama juga dengan bentuk kaca mata debu, hanya dibedakan pada kegelapan kacanya.

Helm itu yang umum digunakan untuk pelaksanaan las listrik. Selain itu helem ini dapat juga digunakan untuk perlindungan mata dari semburan debu ketika bersihkan bagianbagian mesin oleh hawa kompresor, bisa pula sebagai perlindungan mata dari percikan api ketika menyolder.

2. Alat Pelindung Kepala 

Peci yaitu alat pelindung kepala apabila bekerja di bagian yang terputar, misalnya mesin bor atau waktu tengah mengelas. Ini yaitu untuk melindungi terpuntirnya rambut oleh putaran bor atau rambut terserang percikan api. Terlebih pada saat mengelas diatas kepala (over head) tutup kepala atau peci sangat penting.

3. Alat Pelindung Telinga 

Alat pelindung telinga adalah alat yang membuat perlindungan telinga dari gemuruhnya mesin yang sangat bising, juga penahan bising dari letupan-letupan.

4. Alat Pelindung Hidung 

Related image

5. Alat Pelindung Tangan 

Alat pelindung tangan terbuaty dari beberapa macam bahan sesuai dengan kebutuhannya. Yang sering kita temui yaitu :

a. Sarung tangan kain

Dipakai untuk menguatkan pegangan agar tidak meleset pada permukaan, sebaiknya dibiasakan apabila memegang suatu benda yang berminyak dari bagianbagian mesin atau bahan baja. Aksi keamanan pada tangan dari akibat minyak dan lemak, dan sebagai aksi suatu keselamatan kerja untuk pegangan pada permukaan yang licin

b. Sarung tangan asbes

Sarung tangan asbes dipakai terlebih membuat perlindungan tangan pada bahaya pembakaran api. Sarung tangan asbes ini sebaiknya dipakai pada setiap pemegangan bahan yang panas, seperti dalam pengelasan dengan las listrik dan pekerjaan menempa

c. Sarung tangan kulit

Sarung tangan kulit dipakai untuk berikan perlindungan dari ketajaman pojok pada peralatan yang berbobot, apabila peralatan itu dipegang atau diangkat

d. Sarung tangan karet

Terlebih dipakai pada saat pekerjaan pelapisan logam seperti pernikel, perkhroom dsb. Ini yaitu untuk melindungi tangan dari bahaya pembakaran asam atau membuat perlindungan dari kepedasan cairan pada bak atau panci dimana pekerjaan itu berjalan. Sarung tangan karet dipakai juga membuat perlindungan rusaknya kulit tangan karena hembusan hawa pada saat bersihkan bagianbagian mesin dengan hembusan hawa yang ditekan oleh kompresor.

6. Alat Pelindung Kaki 

Untuk menghindari rusaknya kaki dari tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia, maka sebagai alat pelindung dipakai sepatu. Sepatu safety ini harus terbuat berbahan yang sesuai dengan keperluan tempat kita bekerja. jangan sampai sekali-kali diperlengkapi dengan paku, karena mudah terpeleset.

Telah jadi rutinitas memakai sepatu pengaman pada saat bekerja di bengkel logam. Typelain dari sepatu pengaman yakni memerlihatkan sepatu pengaman yang memiliki bentuk seperti sepatu umum, hanya di bagian ujungnya dilapis dengan baja. Khusus untuk mencapai permukaan yang licin seperti permukaan atap seng dipakai sepatu yang beralas karet agar tidak terpeleset. Injakan pada atap itu sangat mungkin pekerja terpeleset dan jatuh. Sepatu ini dipakai juga apabila tengah melakukan perbaikan sayap kapal terbang

7. Alat Pelindung Tubuh 

Ketetapan memakai sebuah apron pelindung harus dibiasakan di luar pakaian kerja. Apron kulit digunakan untuk perlindungan dari rambatan panas nyala api. Dengan memakai baju pelindung yang di buat dari kulit, maka baju umum akan terlepas dari percikan dari api terlebih pada saat menempa dan mengelas. Lengan pakaian janganlah digulung, sebab lengan pakaian yang panjang akan membuat perlindungan tangan dari cahaya api.

8. Pelindung Hidung dan Mulut 

Di beberapa tempat tertentu dibagian bengkel hawa sering dikotori, terlebih akibat kimiawi, akibat gas yang terjadi, akibat semprotan cairan, akibat debu dan partikel yang lain yang lebih kecil. Misalnya saja pengotoran pada pernapasan akibat debu kasar dari gerinda, kabut cairan cat ketika mengecat, akibat asap yang terjadi ketika pemakanan mata pahat pada bahan yang tengah ditangani dan asap ketika tengah mengelas. Namun tidak bisa dipungkiri, kalau terbakarnya suatu hal di ruang bengkel selekasnya dapat ketahuan salah satunya akibat baunya tercium. Penggunaan alat pelindung pernapasan ditetapkan oleh type bahaya pengotoran hawa. Penahan debu berikan perlindungan pernapasan dari debu, debu metalik yang kasar atau partikel yang lain yang tercampur dalam hawa. Percayalah kalau penggunaan pelindung ini telah rapat benar, hingga hawa yang dihirup harus melalui saringan

Penggunaan saringan catridge apabila jalannya pernapasan memperoleh pengotoran dari embun cairan beracun yang memiliki ukuran kurang lebih 0, 5 mikron. Saringan Catridge di beri sinyal oleh pabrik yang bikin manfaat menjelaskan manfaatnya. Apabila terasa pernapasan sangat sesak, selekasnya saringan ditukar. Percayalah kalau menempelnya alat itu di bagian kulit muka betul-betul menempel dengan baik. Agar tidak menyangsikan coba dengan jalan menempelkan lembaran kertas atau ditutup telapak tangan pada lubang hawa, lalu dihirup. Bila penghirupan terasa sesak, bermakna tak ada bocoran, ini tunjukkan peralatan di bagian kulit muka baik. Bersihkan alat ini hingga siap dipakai lagi pada saat lain.

Kedok berkantong hawa memiliki aspek penyaringan yang lebih baik daripada cara saringan Catridge. Ketentuan-ketentuan dan ukuran-ukuran untuk keselamatan penggunaan tercantum dalam info alat ini. Pernapasan dikaitkan pada kantong hawa bersih melalui slang. Percayalah kalau bagian perlekatan alat ini di bagian kulit muka dengan baik. Sebagai percobaan bebaskan slang dari kantong hawa, lalu kerjakan seperti pada percobaan saringan Catridge. Kedok dengan slang panjang ini lebih tepat untuk penggunaan dengan cara terus-menerus, karena hawa bersih dapat disalurkan dari tempat yang lain dan agak jauh melalui slang. Slang tidak bisa lebih panjang dari 10 mtr.. Percayalah kalau selama penggunaan tak ada kebocoran, slang tidak melilit dan tidak bocor.

9. Baju dan cara berpakaian 

Biasanya baju yang pantas digunakan ketika bekerja yaitu pakaian kerja yang dalam kondisi rapi dan baik. Bagian baju yang sobek dapat menyebabkan tersangkutnya pada bagian-bagian mesin yang berputar. Sebaiknya selalu menghindari diri dari sangkutan pada bagian-bagian mesin yang berputar. Lipatan lengan pakaian diatas siku dengan serapih-rapihnya yaitu suatu cara menghindari tersangkutnya lengan pakaian itu di bagian mesin yang berputar, atau lebih baik lengan pakaian itu di buat pendek diatas siku.

Untuk suatu lengan pakaian khusus, misalnya pakaian kerja untuk membubut, memfrais, dan kerja mesin yang lain. Pakaian kerja berlengan panjang juga sangat penting untuk perlindungan kulit tangan dari cahaya api waktu mengelas, menempa dan perlindungan pada luka-luka kecil pada saat kerja pelat. Penggunaan cincin hiasan jari dan penggunaan jam tangan pada pekerjaan tertentu dapat menyebabkan kecelakaan. Tutup kaki atau sepatu safety jakarta harus dibiasakan digunakan.

10. Perlindungan Pada Mesin 

Letak bahaya yang utama apabila memakai mesin-mesin adalah pada :
a) Bagian roda gigi
b) Roda sabuk
c) Bagian-bagian yang berputar

Hindari anggota tubuh, karena dengan cara tidak sadar peluang tersenuh pada bagian mesin yang bergerak. Sentuhan ini sering menyebabkan kecelakaan. Roda-roda gigi harus mesti diupayakan tertutup. Ini untuk melindungi tangan-tangan usil yang mengakibatkan terjadi kecelakaan pada manusia atau rusaknya pada mesin. Gambar 4. 29 memerlihatkan roda gigi yang terbuka dan tertutup. Roda sabuk, seperti roda gigi, agar diupayakan tidak terbuka. Jadi, janganlah dibiarkan roda sabuk berputar tanpa ada pagar pelindung. Gerak putarnya saja apabila tersentuh akan menyebabkan bahaya. Ini akan menyebabkan kecelakaan.
- Pakaian yang berkeleweran akan mudah terpuntir oleh bagian yang berputar
- Apabila roda sabuk putus akan menyebabkan pukulan pada pekerja yang kebetulan dekat sabuk itu. Demikian halnya pada saat membenarkan sabuk roda penghubung yang lepas, gunakanlah penjolok agar jangan pernah terjepit.

11. Kaca Pengaman 

Kaca pengaman yang dipasang pada mesin gerinda, konstruksinya berdiri dengan sendiri pada mesin itu. Apabila kaca itu rusak dapat ditukar dengan yang baru, melalui pemasangan dan penyetelan yang sangat mudah. Debu dan kotoran yang lain yang hinggap pada kaca akan menyebabkan kaca itu jadi suram sampai menghambat penglihatan pada yang tengah mengasah. Alangkah sebaiknya apabila sebelumnya melakukan pengasahan, kaca itu harus dibersihkan terlebih dulu.

Seorang akan bekerja lebih tenang dan aman melakukan pengasahan atau pelaksanaan dengan mesin gerinda, apabila orang itu memakai kaca mata pengaman (safety gogles). Apabila penerangan tidak sangat mungkin penglihatan dengan terang, maka lampu sorot dapat dipasang dan dinyalakan. Kaca pengaman yang dipasang pada mesin gerinda menghindar loncatan bubuk logam yang diasah pada mata.

Kaca pelindung pada saat penggunaan mesin bor yaitu untuk menghindar pelemparan bram atau tatal bor. Diprioritaskan perlindungan pada mata. Karena ini seringkali orang yang lagi mengebor memakai juga kaca mata umum atau kaca mata debu. Apabila kaca pelindung buram, ini mengisyaratkan kalau kaca itu kotor, karena itu sebelumnya dipakai terlebih dulu harus dibersihkan agar penglihatan melalui kaca itu jadi terang. Dan orang yang kerjakan hal semacam ini yaitu orang yang tahu keselamatan kerja. Pada gambar selanjutnya dipertunjukkan kaca pelindung yang memutari putaran mata bor. Kaca ini lebih sangat mungkin keamanannya. Kaca pelindung pada pemakanan pahat pada bahan pada saat membubut.

0 komentar:

Posting Komentar